SENI LUKIS


BAB I
SENI LUKIS
Seni lukis merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Melukis merupakan kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) di atas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkan dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki oleh pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai budaya daerah yang bersangkutan. Adapun karya seni lukis tradisional yang terdapat di Nusantara diantaranya lukisan kaca, lukisan di atas kain, lukisan batik, lukisan wayang beber, dan lukisan pada wayang kulit (sungging). Di Sumbawa, tradisi lukisan dari nenek moyang terdapat pada nisan berukir, lukisan pada tiang, dinding rumah, dan sebagainya.

1.    Unsur-Unsur Karya Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis terdapat unsur-unsur yang terkandung di dalam karya yang dibuat. Unsur dari karya seni lukis dibagi menjadi dua yaitu unsur psikis (non visual) dan unsur fisik (visual) yang dapat dijelaskan dan dijabarkan sebagai berikut.
a. Unsur psikis (non visual)
Unsur psikis adalah unsur yang muncul dari diri pelukis itu sendiri yang sifatnya tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan dalam lukisan tersebut. Unsur-unsur psikis yang ada pada karya seni lukis diantaranya sebagai berikut.
1) Ekspresi                                                        
2) Gagasan                                                        
3) Imajinasi                                                        
4) Pandangan hidup                                           
5) Pengalaman                                                   
6) Teknik
7) Pengetahuan
8) Sikap artistic
9) Sikap estetik
10) Konsep karya seni
b. Unsur fisik (Unsur visual)
Unsur fisik adalah unsur yang dapat dilihat dan bekerja sama dengan unsur psikis dalam proses pembuatan karya seni lukis. Perihal yang termasuk dalam unsur psikis yaitu
1) Garis
2) Bentuk
3) Warna
4) Bentuk
5) Komposisi
6) Tekstur 

2.    Prinsip-Prinsip Karya Seni Lukis
Prinsip karya seni lukis pada dasarnya sama dengan prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan prinsip yang utama dalam suatu karya seni yang saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi.
b. Keselarasan (Harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
c. Penekanan (Kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan. Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.
d. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasarkan pada tingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
e. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan satu bagian dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
f. Komposisi
Komposisi adalah suatu kegiatan menyusun unsur-unsur rupa dengan cara mengorganisasikan menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.



3.    Teknik Karya Seni Lukis
Teknik karya seni lukis atau melukis merupakan cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis dalam membuat lukisan. Para seniman lukis menggunakan teknik yang berbeda-beda dalam menghasilkan sebuah karya seni lukis. Oleh karena itu, teknik melukis sering kali menjadi suatu ciri khas dari seorang pelukis untuk menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal. Terdapat beberapa macam teknik melukis yang dapat diterapkan secara luas dalam seni lukis sehari-hari. Teknik tersebut diantaranya sebagai berikut.
a.      Teknik aquarel
Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik aquarel digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Media yang digunakan dalam teknik aquarel biasanya adalah kertas lukis. Teknik aquarel umum diterapkan pada kegiatan melukis di sekolah dengan menggunakan cat air dan kertas gambar
b.     Teknik plakat
Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Teknik plakat biasanya digunakan oleh pelukis profesional untuk menghasilkan sebuah lukisan yang bernilai ekonomi tinggi. Media yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya
c.      Teknik Spray
Teknik lukis spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis teknik spray adalah dengan menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik spray adalah pada pewarnaan part atau bagian kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya.
d.     Tenik Pointilis
Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik dan perpaduan warna. Teknik pointlis biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik pointlis bisa juga dilakukan dengan mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna
e.      Teknik Tempra
Teknik tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada tembok dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis tempra merupakan teknik yang paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis
f.       Teknik Impasto
Teknik impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa
g.     Teknik Dusel
Teknik dusel yaitu teknik penerapan warna dengan goresan yang lembut dan halus. Teknik dusel digunakan untuk mencapai kesempurnaan objek yang ditampilkan sehingga warna terkesan menyatu.
h.     Teknik kolase
Teknik kolase yaitu teknik dengan cara menempelkan sesuatu baik kertas dan lainnya dengan potongan kecil-kecil pada kanvas sehingga tercipta bentuk yang dikehendaki
i.       Teknik blok/plate
Teknik blok/plate yaitu penerapan warna yang dominan yang dipasang dengan rata pada bidang tertentu baik pada objek maupun latar belakang. Cara melukisnya yaitu dengan menutup objek-objek gambar menggunakan satu atau beberapa warna













Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSIK POPULER

DARING 2 SENI LUKIS